Facebook Twitter RSS

Romantika Cinta


Taktik – Taktik Cinta
Karya Azhar Basis Panrita
Tak, taak tak…
Bunyi langkahan kaki, seluruh siswa bergemuru masuk ke dalam kelas untuk mencari posisi yang terbaik untuk di tempati selama setahun. Misi di hari pertama memasuki tahun ajaran baru pastilah datang paling awal mencari tempat duduk, sudah merupakan suatu budaya yang akan kita temui tiap tahunnya.
Beberapa dari mereka sengaja duduk di dekat meja guru agar dapat mengetahui dengan jelas pelajaran yang disampaikan bapak / ibu guru. Ada juga yang duduk di bangku paling belakang kebanyakan dari mereka pasti orang yang acuh tak acuh terhadap pelajaran namun, ada juga yang sudah merupakan tempat duduk sisah dikarenakan datang paling akhir. Posisi itu merupakan posisi yang paling buruk itulah bangku belakang sudut kebanyakan dari siswa tidak akan memilih posisi yang sangat tidak strategis tersebut sudah di belakang, sudut lagi.
Posisi yang kebanyakan peminatnya yaitu posisi duduk yang terletak di tengah antara bagian depan dan belakang merupakan dambaan bagi para siswa posisi strategis untuk menangkal serangan pertanyaan dari guru.
“heii duduk sini,” kata seorang teman yang memanggilku
Orang yang memanggilku itu duduk di belakang sudut tempat yang sangat sangatku benci namun apa boleh buat sudah tidak ada tempat lain.
Masalah yang timbul kali ini yaitu apakah teman sebangkuku yang akan kutemani selama setahun ini orangnya baik? Ataukah dia memiliki sifat majaruju (bahasa bugis = buruk dan suka mengganggu) tanyaku dalam hati.
“kamu kelas X berapa dulunya?” Tanya teman sebangkuku itu
“aku kelas X.1, kalau kamu?”
“aku sih X.9”
“Ouh iyya nama mu siapa?” aku pun bertanya lagi
“namaku panjang sekali jadi panggil ajah aku innong karena teman-temanku sering memanggilku begitu” jawab temanku disertai dengan canda tawah dan senyuman yang manis.
            Dari caranya berbicara aku sudah tidak memikirkan sifat temanku itu karena dia terlihat ramah dan sopan santun.
            “Wahh cantik sekali anak itu, siapa yah namanya?” tanyaku dalam hati
            Setelah kutelusuri aku pun tahu wanita bag bidadari itu bernama intan dia dulunya kelas X.6. Perempuan cantik itu bersuara lembut selembut hatinya jika bertutur kata pasti tak ada katanya yang melukai hati dia cantik, manis dan baik juga tidak sombong.
            Hati ini terasa senang sekali ketika melihatnya perasaan menggebu-gebu menghampiriku ingin segera mendekatinya ingin akrab dengannya namun perasan malu-malu kucing masih menyertai diriku ini.
            Hari berlalu tanpa ada percakapan diantara diriku dan dirinya, aku hanya bisa termenung melihatnya dari sudut belakang tempat dudukku.
            Keeseokan harinya aku memberanikan diri untuk menghampirinya, perasaan ku sudah tercampur aduk dan tak sanggup lagi bagai harimau yang siap menerka mangsanya. Kuberanikan diri untuk sekedar berbicara basa-basi dengannya. Percakapan-percakapan itu membuat hati dan jiwa terasa sangat bahagia jika bisa terus berada disisinya bagai hati yang tak mau pergi darinya.
            Merebut hatinya adalah misiku selanjutnya, akupun siap menjalankan taktit-taktik untuk merebut hatinya.
            Taktik pertama mendapatkan nomornya.
            “aduh mana yah Hpku?, intan boleh pinjam HPnya ngak?”
            “nih” jawab intan sembari memberi HPnya
            Setelah selesai aku miscall HPku nomornya pun sudah berada di genggamanku.
            “hahahaha” senyumku dalam hati
            Malamnya, aku mengiriminya SMS (Short Message Service) sekedar basa-basi lagi.
            “intan thx yah tadi udah pinjamin HPnya” teks pesanku
            “iya, sama-sama” jawab intan
            Malam itu perang SMS pun terjadi kami saling berbalas SMS. Tak terasa udah larut malam intan pun tak lagi membalas SMSku mungkin karena telah tertidur pulas.
            Taktikku selanjutnya menjadi penjaganya.
            Aku berusaha untuk membantunya sebisah mungkin ada keperluan pasti ku bantu. Pokoknya selama masih bisa, aku selalu ada untuknya.
            Taktikku yang ketiga, mencari apa yang disukainya.
            Pencarian pun dimulai, pertama bertanya keteman dekatnya apa-apa saja yang disukainya, dari warna, hewan, makanan bahkan artis favoritnya pun aku tanyakan pokoknya sedetil mungkin. Mulai membuka facebooknya dan melihat tentang dirinya agar lebih mempastikan kesukaannya.
            Ternyata dia suka boneka burung yang hidup di kutub dan satu-satunya burung yang bisa berenang dan tak bisa terbang. Yahh betul, penguin itulah hewan kesukaannya binatang yang telah beradaptasi dengan mengubah sayapnya menjadi ayunan agar bisa berenang dengan cepat itu adalah hewan kesukaannya.
            Warna kesukaannya adalah ungu, warna janda kata orang namun di balik itu semua warna ungu menunjukkan sikap ketegasan dan sifat konsisten.
            Sore hari, pencarian pun kumulai. Aku mulai mencarikan hewan kesukaannya itu dalam bentuk boneka sebagai hadiah untuknya kebetulan besok adalah hari ulang tahunnya. Mencari boneka penguin sangatlah sulit apalagi disesuaikan dengan keadaan keuanganku. Pencarian ku pun tak sia-sia aku menemukan boneka itu di toko aryangga dekat lapangan Lasinrang kabupaten Pinrang. Aku berniat memberikan kado itu sepulang dari sekolah.
            Keesokannya aku melihat dia sang bidadari manisku bersama seorang cowok tak tahu siapa cowok itu namun dari seragam dengan logo SMAN 1 Pinrang yang dipakainya pastilah dia siswa SMAN 1 Pinrang.
            “siapa yah dia? Apakah pacarnya? Atau memiliki hubungan keluarga? Atau apa!” tanyaku dalam hati
Perasaanku membara bagai api yang sangat panas siap membakar seluruh apa yang dilaluinya. Di kelas akupun bertanya ke intan.
“tan, siapa yang tadi pagi itu bersamamu?” tanyaku
“itu adalah mein geliebte” jawab intan
Geliebte adalah bahasa jerman yang berarti kekasih diberi kata depan mein sehingga berarti kekasihku. Perasaan camur aduk menghampiriku. Inikah yang dinamakan galau perasaan sakit yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Semua taktik-taktik yang kulakukan menjadi sia-sia belaka yang tak ada artinya.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: Azhar Basis Panrita
Exfi D'mond Blog, "Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga." (HR Muslim 4/2074 no. 2699 dan yang lainnya dari shahabat Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu)

0 komentar: